Kamis, 06 September 2018

Jeruk dan Protein dalam AIr Seni

Air Seni berbusa ?

Apa saja faktor yang membuat munculnya gelembung /busa di air kencing?

Dehidrasi

Munculnya gelembung atau busa di urin bisa terjadi karena dehidrasi. Saat kamu mengalami dehidrasi maka urin akan cenderung mengandung protein dan beberapa bahan kimia dalam proporsi yang lebih tinggi sehingga membuat urin bergelembung.

kehamilan

Urin berbusa bisa terjadi selama kehamilan. Sebab, selama kehamilan ginjal harus bekerja dengan keras dan protein bisa masuk ke dalam urin dan menyebabkannya berbusa.

stres

Saat kamu stres atau cemas, urin cenderung berbusa. Sebabnya saat kamu stres, ginjal akan memproduksi lebih banyak albumin atau protein.

Diabetes

Penyakit diabetes juga bisa mempengaruhi kerja ginjal dan menyebabkan urin berbusa.

Proteinuria

Proteinuria adalah kondisi dimana kadar protein dalam ginjal terlalu tinggi. Bila ginjal tidak mampu menyaring protein ini dengan baik akibatnya kencing jadi berbusa.

ISK

ISK adalah penyakit yang membuat bakteri menginfeksi saluran kemih. Hal ini bisa membuat urinmu jadi berbusa.

Masalah jantung

Masalah jantung atau kardiovaskular juga bisa membuat urinmu berbusa. Karena penyakit ini membuat kadar protein dalam tubuh juga menin


NB :
Kafein, Minuman Beralkokol, Makanan dan minuman asam (Jus Jeruk, Tomat),makanan pedas, jus cranberry .....

Ini semua dapat mengiritasi kandung kemih. Makan buah memang dapat membantu mencegah sembelit, namun itu bisa mengganggu orang dengan kondisi kandung kemih yang terlalu aktif.



Jadi:
Penyebab air seni berbusa sangatlah beragam. Hal ini bisa saja terjadi pada Anda. Tampilan normal air seni dari tubuh yang sehat dan bebas penyakit adalah tampak bening, jernih, dan berwarna kuning terang.

Adanya penampakan air seni berbusa bukanlah termasuk tampilan air seni yang normal. Namun, adanya busa pada air seni bisa juga disebabkan oleh berbagai kondisi normal, dengan kata lain orang sehat pun bisa saja mengalami air seni berbusa.

Sebenarnya apa itu air seni, dan mengapa air seni berbusa? Berikut penjelasannya.

Air seni atau urine merupakan salah satu metode tubuh untuk membuang sisa proses metabolisme tubuh yang dilakukan oleh organ ginjal. Ginjal berperan sebagai penyaringdarah, dan hasil penyaringan yang berisi zat-zat tidak berguna bagi tubuh akan dikeluarkan melalui urine. Urine mengandung air, asam urat, urea, garam inorganik, amonia, dan bagian pigmen darah yang telah mengalami kerusakan.

Normalnya, urine memang tidak disertai busa. Namun saat urine berbusa terjadi terus menerus dan busa yang terbentuk cukup banyak, terutama bila disertai gejala lain seperti pembengkakan tubuh, jumlah urine berkurang, kemerahan, anyang-anyangan, ataupun gejala lainnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:

Buang air kecil dalam kecepatan yang cukup tinggi
Buang air kecil dalam kecepatan yang cukup tinggi merupakan penyebab air seni berbusa, namun tidak berkaitan dengan adanya penyakit. Terkadang, sejumlah busa berkembang bergantung dengan kecepatan Anda mengeluarkan urine tersebut. Saat urine mengumpul begitu banyak di kandung kemih, misalnya pasca menahan keinginan untuk buang air kecil, maka hal ini akan berakibat pada pengeluaran urine yang lebih kuat.

Pengosongan kandung kemih yang terjadi secara cepat, dan aliran urine yang membentur toilet secara cepat menghasilkan urine yang berbusa. Bila kemungkinan besar penyebab urine berbusa yang dialami adalah akibat hal ini, maka kesimpulannya jangan tunda keinginan Anda untuk buang air kecil.

Dehidrasi
Saat Anda kekurangan cairan, maka urine yang terbentuk juga akan lebih pekat dan terkonsentrasi. Air seni yang lebih terkonsentrasi ini cenderung untuk membentuk busa. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan cairan Anda setiap harinya dengan mengonsumsi 7-8 gelas air per hari guna menghindari kondisi dehidrasi dan urine berbusa akibat kekurangan cairan.

Infeksi saluran kemih
Infeksi pada saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri juga dapat berujung pada urine yang kelabu dan berbusa. Biasanya gejala ini juga disertai kondisi buang air kecil yang terasa nyeri, anyang-anyangan, urine kemerahan, urine terasa tidak tuntas, dan gejala-gejala lain. Apabila kondisi ini terjadi, Anda membutuhkan tatalaksana dengan antibiotik yang dianjurkan oleh dokter Anda. Selain itu, Anda juga sangat disarankan untuk mengonsumsi banyak cairan.

Terdapat protein dalam urine
Saat terjadi urine berbusa secara terus menerus, bahkan saat Anda tidak menahan buang air kecil atau telah mengonsumsi cairan yang cukup, dan busa tampak begitu signifikan, maka kemungkinan besar telah terdapat kandungan protein pada urine tersebut. Bila jumlah protein pada urine tersebut terlalu besar, maka telah terjadi kondisi abnormal yang disebut proteinuria. Kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya proteinuria dan terjadinya urine berbusa yang sangat signifikan adalah karena adanya gangguan pada ginjal, baik itu kerusakan maupun infeksi pada ginjal tersebut.

Penyebab tersering proteinuria berat adalah kondisi gagal ginjal. Gagal ginjal merupakan kondisi terminal penyakit ginjal yang salah satunya dapat disebabkan oleh penyakit hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol. Untuk memastikan apakah kondisi proteinuria tersebut benar-benar terjadi, Anda dapat melakukan pemeriksaan urine (urinealisis).

Terdapatnya semen (hasil ejakulasi) dalam urine
Setelah berejakulasi, sedikit semen mungkin masih tertinggal dalam saluran kencing (uretra) pria. Bila hanya berjumlah sedikit, maka semen ini umumnya tidak berujung pada terjadinya urine berbusa. Namun bila telah terjadi kondisi yang disebut ejakulasi retrograd, atau keadaan ejakulasi mundur ke kandung kemih, bukannya dikeluarkan, maka semen dalam jumlah yang cukup banyak akan masuk ke saluran kencing. Hal ini dapat terjadi biasanya karena melemahnya otot area saluran ejakulasi.


WARNING:
Bagi penggemar buah jeruk atau yang suka minum jus jeruk namun sedang sakit dan terpaksa minum obat atau yang mempunyai penyakit tertentu yang mengharuskan rutin minum obat, sebaiknya berhati-hati.

Mengapa? Karena buah kaya vitamin C ini dapat memengaruhi dan mengganggu kerja dari obat-obatan yang kita minum. Ada zat kimia tertentu yang terdapat dalam jeruk yang dapat mengganggu metabolesme berbagai jenis obat dalam sistem pencernaan kita.

Kondisi ini dapat membahayakan pengobatan dan menyebabkan efek samping yang serius seperti kematian mendadak, gagal ginjal akut, gagal pernafasan, dan pendarahan gastrointestinal.

Berikut ini adalah beberapa contoh obat-obat resep yang dapat memicu interaksi serius jika dikonsumsi bersamaan dengan produk jeruk:
*Obat anti kecemasan, Buspirone
*Obat anti-aritmia, Amiodarone (Cordarone)
*Antidepresan, Sertraline (Zoloft)
*Antihistamin Fexofenadine, (Allegra)
*Anti-retroviral, Saquinavir (Invirase),indinavir (Crixivan)
*Obat anti kejang, Carbamazepine (Carbatrol, Tegretol)
*Calcium channel block (obat hipertensi), Nifedipin (Procardia), Nimodipin (Nimotop), Nisoldipine (Sular)
*Imunosupresan Siklosporin, (Neoral Sandimmune), Tacrolimu,(Prograf), Sirolimus (Rapamune)
* Statin (obat penurun kolesterol), Simvastatin (Zocor), Lovastati (Mevacor), Atorvastatin (Lipitor).

Jadi, jika kita sedang menjalani pengobatan, sebisa mungkin konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker, apakah obat yang kita konsumsi termasuk yang kontra dengan jeruk. Atau sekaligus bisa menanyakan bahan makanan apa saja yang tidak bisa dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat tersebut. Lebih amannya, tinggalkan jeruk dan minuman atau makanan olahannya sama sekali ketika sedang mengonsumsi berbagai jenis obat, untuk menghindari interaksi yang dapat menghambat atau membahayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar