Senin, 16 Desember 2019

Transplantasi Anatar Donor dan Recipient



Mendonorkan ginjal bagi mereka yang membutuhkan, kini bukan perkara sulit. Bahkan tak butuh waktu terlalu lama bagi pendonor ginjal untuk bisa kembali beraktivitas.

Dokter ahli penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. Tunggul. D. Situmeang, SpPD mengatakan bagi calon pendonor pascatransplantasi sudah bisa pulang dan beraktivitas dengan normal, setelah melakukan perawatan sekitar 5-7 hari di rumah sakit. Namun, bagi pasien penerima harus lebih lama dirawat di rumah sakit, guna memantau perkembangan ginjal barunya.

Setelah operasi keduanya tetap harus kontrol dan minum obat dari dokter secara rutin satu tahun pertama, sampai ginjal masing-masing dirasa sudah cukup kuat. Namun, bagi penerima donor sendiri sudah tidak perlu lagi melakukan cuci darah.

“Baik pendonor maupun pasien penerima, penting untuk selalu menjaga kesehatan ginjalnya usai transplantasi. Jaga kadar lemak dan gula dalam darah, rajin memonitor tekanan darah agar tetap normal, hindari merokok, jaga makanan dan minuman yang hendak di konsumsi serta menghindari konsumsi obat-obatan anti rasa sakit secara sembarangan,” ungkapnya.

Hal ini menurut Tunggul, semata-mata bertujuan agar fungsi ginjal pendonor dan pasien penerima tetap dapat bekerja dengan baik. Sehingga kualitas hidup keduanya juga tetap bisa berjalan normal tanpa adanya kendala kesehatan


https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/16/02/12/o2epes328-pendonor-ginjal-tak-butuh-waktu-lama-untuk-kembali-beraktivitas


Apabila seseorang telah divonis Penyakit GGK maka hanya ada 3 cara yang dilakukan untuk mengatasinya, yaitu :
1.dengan terapi Hemodialisis (cuci darah), 
2.Peritoneal Dialisis (cuci perut mandiri) 
3.Transplantasi Ginjal

Untuk Transplantasi Ginjal angka harapan hidup lebih tinggi dari terapi lainnya.

http://sinarharapan.net/2018/02/transplantasi-dan-donor-ginjal-siapa-takut/

SEMINAR:
Transplantasi ginjal atau yang lebih dikenal oleh orang awam dengan cangkok ginjal adalah terapi yang paling ideal bagi pasien Gagal Ginjal Kronik. Dalam satu tahun ini angka harapan hidup pasien transplantasi ginjal mencapai 95,3 persen, dibandingkan pasien dialisis (cuci darah/cuci perut) yang hanya mencapai 90,6 persen

Wakil Ketua Tim Transplantasi Ginjal di RSCM (Dr. M. Bonar H. Marbun, SpPD-KGH) juga mengatakan, untuk mendapatkan donor hidup bisa dari keluarga kandung, pasangan, orang tua, teman kerja, sahabat, anggota keagamaan, dan lain sebagainya.

Syaratnya adalah
1.Minimal donor 18 tahun
2.Mempunyai fungsi ginjal normal
3.mendapat informasi yang jelas terkait transplantasi
4.Kompeten untuk mengambil keputusan dan persetujuan tindakan

NB: Untuk donor hidup juga lebih diutamakan karena mempunyai harapan hidup yang panjang dan dapat melihat kecocokan genetik keduanya (donor dan penerima).

“Donor hidup itu lebih baik dari pada donor mati. Kenapa? Karena tingkat persiapannya lebih matang untuk si pendonor dan penerima terutama dari sisi psikologis,” ungkapnya

Ibu Neneng Nursadah, pendonor ginjal dari Bandung mengatakan bahwa keiklasan dirinya untuk mendonorkan ginjalnya kepada adiknya bukan karena keberanian semata. Sudah lebih dari empat tahun Neneng hanya mempunyai satu ginjal, tapi masih tetap sehat dan bugar.

“Saya mampu melakukan ini karena saya betul-betul memahami persoalan menjadi seorang pendonor ginjal. Saya rajin bertanya ke dokter dan rajin membaca artikel tentang hal itu. Saya masih bekerja menjadi Event Wedding Organizer. Tentu bisa dibayangkan beratnya pekerjaan itu apalagi dalam sehari ada lebih dari satu perayaan pernikahan. Tak lupa, setiap tahunnya saya rutin mengontrol kesehatan terutama jumlah kreatinin dan ureum saya, dan Alhamdulillah semuanya normal,” ujarnya.

Sedangkan Pak Leo Setiadi, 65 tahun, dalam kesaksian itu menyatakan bahwa dia mampu bertahan hidup sampai 37 tahun setelah menjalani operasi cangkok ginjal.

“Tahun 2016 saya mendapat rekor MURI (Museum Rekor Indonesia). Hal itu karena di Indonesia belum ada pasien transplantasi ginjal bisa hidup selama itu, dan saya melakukan transplantasi pada usia 28 tahun,” pungkasnya.


UNTUK PENDONOR:

"Harus di-screening. Dia (pendonor) harus sehat dan sesudah mendonorkan ginjalnya, harus tetap sehat menurut medis," ungkap Tunggul melalui sambungan telepon, Kamis (04/07/2019).

 "Ya, nggak ada jaminan. Tapi harus bisa dibuktikan (secara medis) bisa hidup normal dengan satu ginjal," sambungnya.


Sama seperti mendonorkan organ tubuh lainnya, ada sejumlah kecocokan yang harus dipenuhi oleh pendonor dengan orang yang akan menerima ginjal.

"Pertama, yang lebih baik, tentu adalah golongan darahnya cocok," ujar Tunggul.

"Tetapi sekarang ilmu pengetahuan sudah boleh juga biarpun tidak cocok," imbuhnya. Nantinya, ginjal dari pendonor yang tidak memiliki kecocokan golongan darah akan direkayasa agar bisa diterima oleh penerima donor."

(Dalam golongan darah) ada juga yang disebut HLA atau human leukocyte antigen. Itu yang selalu dibilang cocok atau tidak," tutur Tunggul.

"Ada pemeriksaan kecocokan itu (HLA). Ada yang cocok betul, ada yang cocok sebagian, ada yang tidak cocok," tegasnya.

Meski lebih baik memiliki HLA yang cocok. Tapi, menurut Tunggul, ilmu pengetahuan saat ini memungkinkan untuk transplantasi tanpa kecocokan tersebut. "Itu sekarang tidak menjadi kendala utama lagi. Bukan kendala utama artinya, itu sudah bisa (diatasi) dengan obat-obatan," tegas Tunggul.

https://sains.kompas.com/read/2019/07/04/173500923/viral-ayah-jual-ginjal-bagaimana-kondisi-tubuh-yang-tepat-untuk-donor-?page=all




Orang-orang Pendonor justru punya angka harapan hidup lebih lama meski hanya memiliki satu ginjal.

"Itu bukan karena ginjalnya satu.
Tapi karena dia aware, hati-hati terhadap dirinya dan menjaga kesehatannya," kata Tunggul.

"Dia pikir, dia hanya punya satu ginjal maka harus hidup normal. Tidak melakukan kehidupan tidak normal baik dalam lifestyle, makanan, kepedulianya untuk memeriksakan kesehatannya," imbuhnya.

Hal tersebut membuat orang dengan ginjal satu memiliki harapan hidup lebih tinggi. Tunggul menegaskan bahwa fenomena ini terjadi karena orang dengan satu ginjal menjaga betul agar tubuhnya tetap sehat agar tidak merusak organ tersebut.


REF:
https://www.alodokter.com/cari-dokter/dokter-ginjal/jakarta?gclid=Cj0KCQiA89zvBRDoARIsAOIePbDZop9ZZYpWSLj0nvTgi86ChnmuC7Qte4G8fYr6Blxrqdk1Bbg2t0YaAkJuEALw_wcB