Jumat, 15 September 2017

Epitel oh Epitel

Hampir seluruh bagian dalam tubuh kita dilindungi oleh sel epitel. Bisa dibilang, epitel merupakan garis pertahanan pertama antara tubuh manusia dengan lingkungannya. Dengan kata lain, epitel sangat sering berfungsi sebagai jaringan pelindung. Namun ternyata, sel epitel bisa juga menjadi tanda bahaya, lho. Pasalnya, jika kandungan sel epitel dalam urine terlalu tinggi, maka hal tersebut bisa menandakan bahwa ada penyakit di dalam tubuh Anda.

Sel epitel memiliki fungsi untuk melindungi organisme atau makhluk hidup dari kerusakan akibat mikroba, fisik, maupun bahan kimia sehingga sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Di dalam tubuh manusia sendiri terdapat 3 jenis sel epitel sesuai dengan bentuknya, yaitu sel epitel pipih yang biasa terdapat di pembuluh darah dan pembuluh limfa, sel epitel kubus yang terdapat di kelenjar dan ginjal, dan juga sel epitel berbentuk silinder yang melapisi saluran pencernaan dan kandung kemih. Meski merupakan bagian normal dari tubuh manusia, ternyata adanya kandungan sel epitel dalam urine dapat menjadi salah satu tanda adanya tumor dalam diri Anda.


Urinalisis Bisa Deteksi Penyakit

Tidak hanya ditemukan di dalam tubuh, sel epitel juga bisa ditemukan di dalam urine Anda. Namun, untuk mengetahuinya harus melalui tes yang disebut urinalisis. Urinalisis merupakan prosedur tes urine untuk mendeteksi dan mengelola berbagai gangguan seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan diabetes.

Pemeriksaan tes ini mencakup warna, konsentrasi, dan kandungan dalam urine Anda. Hasil urinalisis yang abnormal, bisa menandakan adanya penyakit. Misalnya, adanya kandungan protein yang tinggi pada urine menandakan adanya masalah pada ginjal Anda.  Urinalisis bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni pemeriksaan mikroskopik, analisis dipstick, dan dilihat secara langsung tanpa alat. Melalui urine, dokter bisa mengetahui penyakit apa yang tengah Anda derita.

Sel epitel biasanya ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik urine. Pada pria dan wanita, beberapa sel epitel dapat ditemukan di dalam sedimen urine yang normal. Namun, dalam kondisi telah terjadi infeksi, peradangan, atau terdapat penyakit berbahaya, sel epitel yang ditemukan dalam urine Anda akan meningkat. Sel-sel epitel yang dapat ditemukan di dalam sedimen urine termasuk sel epitel skuamosa (dari saluran uretra) dan sel-sel epitel transisi (dari kandung kemih). Umumnya, jika sel epitel skuamosa menunjukkan angka 15-20 atau lebih, berarti spesimen urine telah terkontaminasi.

Selain sel epitel, dokter juga akan memeriksa urine Anda untuk menemukan beberapa masalah lain, seperti kelainan pada sel darah merah atau putih, yang mungkin merupakan tanda-tanda infeksi, penyakit ginjal, kanker kandung kemih, atau kelainan darah. Selain itu, adanya kristal atau gumpalan berbentuk seperti batu dapat mengindikasikan adanya penyakit batu ginjal. Lalu, adanya infeksi bakteri atau ragi, serta adanya sel epitel dalam urine yang dapat menunjukkan adanya tumor pada diri Anda.

Leukosit, sel darah merah, sel-sel epitel, dan sel-sel tumor adalah unsur sel yang juga ditemukan di dalam sedimen urine. Tidak hanya bisa memeriksa kandungan sel epitel dalam urine, tes ini juga bisa mengetahui kandungan sel darah putih. Jumlah leukosit dianggap normal biasanya antara 2 hingga 5 leukosit/hpf atau kurang. Jumlah leukosit yang terlalu tinggi pada urine menunjukkan adanya infeksi, peradangan, atau kontaminasi.

Setelah mengetahui beberapa penyakit yang bisa diketahui dari urine, tidak ada salahnya untuk sedikit lebih cermat dan perhatikan urine Anda. Jika hasil tes urine memperlihatkan terdapat kandungan sel epitel di dalam urine, dokter akan mengevaluasi asal dari sel epitel tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan.

NB:

Epitel adalah istilah medis untuk selaput lendir. Epitel terdiri atas sel-sel epitel. Terdapat banyak jenis epitel, ada yang gepeng berkeratin (dengan zat tanduk), gepeng tak berkertain, epitel kolumner / batang, epitel kubus / kuboid, dan epitel peralihan / transisional. Epitel sangat penting karena meliputi seluruh permukaan tubuh Anda, sebagai pembatas pertama dengan dunia luar. Permukaan kulit Anda sepenuhnya tersusun atas sel epitel gepeng berkeratin. Permukaan dalam rongga mulut Anda oleh epitel gepeng non keratin. Saluran cerna kebayakan oleh epitel kolumner, dan lain sebagainya (saluran kencing, rongga hidung, saluran nafas, semuanya dilapisi oleh epitel).

Jika di bacanya : Epitel +
Biasanya jika ditemukan sel epitel gepeng dalam jumlah sedikit (sesuai dengan standar lab yang memeriksa) maka masih dapat dianggap normal


Semua  tergantung epitel jenis apa ? dan berapa jumlahnya ? Jika hanya epitel gepeng / skuamus dan dalam jumlah normal (bandingkan dengan nilai referensi pada hasil lab Anda karena dapat ada perbedaan antar lab) maka hal itu masih normal. Epitel saja tidak dapat dijadikan parameter tunggal untuk menentukan apakah Anda terkena ISK atau tidak. Perlu kombinasi beberapa hal seperti gejala klinis dan pemeriksaan fisik, urinalisis terutama warna urin, leukosit esterase,  bakteri, leukosit,epitel dan eritrosit...


Ref:
http://www.alodokter.com/hati-hati-keberadaan-sel-epitel-dalam-urine-menandakan-adanya-penyakit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar